TERBENTUKNYA HASIL PRODUK PENDIDIKAN YANG CERDAS

Firliani

N. P. M : 18.23.1.0004

Setelah kita bahas mengenai hasil produk pendidikan, kita menyinggung sedikit mengenai sejarah kurikulum dan pengertian kurikulum. kita tahu bahwa kurikulum merupakan sebuah pedoman dari pendidikan. Melalui kurikulum pendidikan menjadi terarah, karena tolak ukur terdapat pada kurikulum. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan kurikulum merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak bisa dipisahkan. Berbicara mengenai pendidikan, pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang bisa dikatakan penting, karena tanpa pendidikan apa jadinya bangsa ini?
Pendidikan merupakan suatu proses untuk kita menimba ilmu baik ilmu pengetahuan maupun ilmu keagamaan dan lainnya. Perlu diketahui bahwa tujuan bangsa Indonesia yang tertera pada pembukaan UUD 1945 alinea IV dijelaskan bahwa salah satu cita-cita bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari itu kita bisa tahu bahwa memang pendidikan itu penting dan akan menjadi penyelamat bangsa agar orang-orang menjadi cerdas. Tetapi permasalahan secara mendasar, orang-orang justru tidak tahu apa itu pendidikan? Fungsi pendidikan itu apa? Tujuan pendidikan apa? Orang-orang hanya tahu bahwa pendidikan merupakan sekolah.
Menurut John Stuart Mill (filosofis inggris, 1806-1873) menjabarkan bahwa pendidikan itu meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan.
Dalam arti lain pendidikan merupakan sesuatu yang dibutuhkan. Pada zaman dahulu kita tahu bahwa pendidikan tidak sesuai bidang yang sama seperti sekarang. Ketika dahulu hanya ada pendidikan berupa pendidikan sikap tetapi dengan tujuan yang sama seperti yang dijelaskan menurut stuart Mill yaitu untuk mendekatkan diri dari kesempurnaan. Perubahan sikap melalui pendidikan sikap menjadi tujuan agar manusia memiliki tatakrama yang sopan dan santun.
Dalam artikel ini kita tidak akan membahas ulang mengenai kurikulum, tetapI lebih spesifik kepada pendidikan. Tetapi sedikit mungkin akan terbatas mengenai kurikulum karena jelas memang ada kaitannya. Dalam pendidikan terdapat beberapa komponen-komponen pendidikan yang diantaranya menganai tujuan dari pendidikan. Tujuan pendidikan yang akan secara khusus dijelaskan dan menghasilkan produk yang cerdas.
Sebelumnya, kita perlu tahu secara detail tujuan dari pendidikan nasional. Berikut tujuan pendidikan menurut Undang-Undang No. 20 tentang Pendidikan Nasional tahun 2003 Bab II pasal 3 : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bedtakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, Mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Dari uraian mengenai fungsi dan tujuan pendidikan nasional, dalam tujuan perlu ditambahkan kata cerdas supaya tujuan ya terbuat dalam Undang-Undang tersebut dapat terakrelasikan dengan baik. Maksudnya apa yang terbuat sebagai tujuan pendidikan sudah baik tetapi coba kita lihat realita. Realita pendidikan hanya sebatas cara untukendapatkan sebuah ijazah sebagai tanda bukti dan dapat bekerja padahal arah pendidikan bukan kesan.
Banyak orang mengartikan salah, Dalam pendidikan yang menjadi sarana adalah sekolah kita bersekolah untuk menimba ilmu dan apa yang telah didapat setelah kita lulus lalu mendapatkan ijazah dan melamar pekerjaan, ilmu yang dicari yang telah diberikan bapak ibu guru semua itu akan hilang begitu saja. Mungkin hanya ilmu-ilmu tertentu seperti matematika yang memang ada dalam kehidupan sehari-hari. Secara tidak langsung pendidikan merupakan sarana untuk mendewasakan diri dan untuk mendapatkan ijazah.
Padahal sudah jelas tertera dalam tujuan bahwa mengembangkan potensi peserta didik agar berfikir kreatif dan mandiri, , berfikir kreatif Didin hanya sebatas dalam pembelajaran disekolah tidak dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian mandiri Disini dimaksudkan untuk siswa agar ketika sudah lulus dan mendapatkan ijazah Siswa dapat mandiri mempunyai usaha tanpa harus melamar pekerjaan apabila hasil dari sebuah pendidik baik maka siswa dapat berfikir kreatif dan mandiri seperti yang telah dijelaskan.
Mengapa perlunya ditambahkan Menghasilkan produk pendidikan yang cerdas? Kita bis tarik kesimpulan karena memang kenyataan siswa yang dihasilkan todak cerdas. Saya dapat berpendapat seperti ini karena kata cerdas berbeda dengan pintar. Tidak perlu menghasilkan siswa yang pintar, karena kepintaran seseorang dapat diukur berbeda dengan kecerdasan. Semua orang bisa pintar tapi tidak semua orang bisa cerdas.
Kita bahas dulu mengenai kata cerdas, relatifnya orang mengira bahwa pintar dan cerdas sama saja padahal beda roti dan beda tujuan. Pintar itu ketika seseorang ingin berusaha dan usaha dilakukan semaksimal mungkin kita ambil contoh : misalnya ara ingin pandai matematika maka ara perlu belajar dan berlatih secara rutin, dengan usaha maksimal maka ara akan pintar matematika karena dia terbiasa berlatih soal. Berbeda dengan cerdas apa yang dikatakan cerdas yaitu ketika seseorang dapat mengaplikasikannya terhadap kehidupan sehari-hari.
Pintar dapat dibatasi oleh waktu dan proses berbeda dengan cerdas yang tidak bisa dibatasi waktu dan proses. Seseorang yang pintar, akan terpaku terpaku terhadap apa yang dia tahu. Dia tahu Mengenai matematika tapi dia tidak tahu mengenai biologi maka dia dikatakan pintar matematika. Semua orang memiliki potensi belajar asalkan dia mau berusaha belajar dan tekun sampai akhirnya menguasai sesuatu hal yang baik.
Berbeda dengan pintar, orang cerdas sering kali berimprovisasi dan lebih kreatif dalam melakukan segala sesuatu. Orang cerdas cenderung lebih fleksibel, dia tahu waktu kapan dia akan serius dan kapan dia harus santai. Senjata utama bagi orang cerdas yaitu logika. Pengetahuan-pengetahuan yang dia dapat dari teori-teori hanyalah sebagai pendukung. Berbeda seperti yang sudah dikatakan mengenai orang pintar orang cerdas tidak terpaku terhadap satu materi saja melainkan banyak materi.
Pengertian cerdas menrut Kamus Besar Bahasia Indonesia 2001, Salah satu arti Kata cerdas adalah Tajam pikiran. Dimana seseorang tidak terpaku terhadap satu materi tetapi justru terpaku terhadap banyak materi.
Kita bisa, kita pintar tetapi tidak bisa mengaplikasikannya itu bukanlah orang cerdas. Tetapi orang cerdas adalah orang ketika mendapatkan ilmu dan dia paham kemudian bisa di tanamkan dalam kehidupan masyarakat maka ia adalah orang cerdas. Kita ambil contoh sebagai bukti nyata yaitu B.J Habiebie, beliau merupakan orang cerdas karena beliau bisa menanamkannya bahkan membantu dan menguntungkan masyarakat banyak, hanya dengan sebuah ide. Coba pikirkan apabila hasil produk pendidikan seperti B.J Habiebie mungkin negara ini termasuk maju dengan taraf pendidikan yang sangat baik.
Tidak perlu berkhayal lagi, mengapa tidak? Pendidikan di Indonesia bisa dikatakan belum sangat baik padahal pemerintah telah mewajibkan sekolah gratis sampai 12 tahun. Tetapi, tetap saja eksploitasi anak masih merajalela meskipun HAM ada. Padahal apa yang didapatkan dari pendidikan bukan merugikan tetapi justru sebaliknya.
Berbicara terkait masalah-masalah pendidikan, orang -orang bersalah terhadap ekonomi yang menurut saya itu merupakan masalah sepele karena memang sudah jelas sekolah memang gratis sampai ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Bahkan ketika ingin melanjutkan ke jenjang lebih tinggi sekarang tidak perlu mengeluarkan uang banyak beasiswa-beasiswa asalkan kita mau berfikir cerdas bukan berfikir pendek. Tidak perlu sampai jenjang perguruan tinggi, setidaknya sampai sekolah menengah saja sudah cukup. Berikan hak anak karena ekonomi bukanlah menjadi suatu alasan lagi.
Seorang ini, sekolah-sekolah tidak hanya dilembaga formal saja tetapi lembaga-lembaga non formal juga banyak. Jangan berfikir untuk pintar tapi berpikirlah untuk cerdas karena pintar tidak akan cukup tanpa cerdas. Tidak hanya itu, bahkan sekaramg pemerintah telah menyediakan sekolah untuk orang-orang yang ingin bersekolah tetapi terlambat karena sesuatu hal atau sebab lainnya. Progam sekolah paket c ini justru memberikan bantuan dan sekaligus bukti bahwa memang pendidikan begitu penting. Walaupun secara tidak langsung apa yang dituju adalah sebuah ijazah. Orang-orang yang mmerasa menyesal secara. Tidak langsung dapat terbantu melalui program paket c.
Tidak hanya mengahsilkan produk saja tetapi dalam pendidikan merupakan proses pembelajaran yang dimana dalam pembelajaran haruslah memberikan materi sesuai prosedur kurekulum unuk tearah sesuai tujuan pendidikan. Dimana dalam proses pembelajaran untuk memenuhi tujuan pendidikan tersebut perlu komponen-komponen pendidikan yang memuat metode, strategi, model dan taktik dalam belajar. Dimana agar siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan baik dan paham lalu kemudia bisa menerimanya dengan tujuan dapat diaplikasikannya. Meskipun tidak semua Materi yang disampaikan dapat diplikasikan.
Ketika komponen-komponen pembelajaran dapat diberikan sesuai dan baik terhadap siswa makan hasil produk pendidikan cerdas dapat terbentuk. Komponen merupakan faktor utama dalam berjalannya sebuah pendidikan. Terbentuknya produk hasil pendidikan yang cerdas merupakan sebuah cita -cita bangsa.
Penambahan Tujuan pendidikan nasional Merupakan sebagai dasar acuan pendidikan untuk kedepannya agar pendidikan di di Indonesia lebih maju lagi. Terciptanya produk-produk hasil pendidikan yang cerdas dapat menyebutkan cita-cita bangsa Indonesia menuju bangsa yang maju.

Referensi :
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas.pdf.
Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001 tentang arti kata cerdas.

Leave a Reply